Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Riyono Usulkan Program ‘One Day One Fish’
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono, saat mengikuti pertemuan dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan di Denpasar, Bali. Foto: Runi/vel
PARLEMENTARIA, Denpasar - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mengusulkan gerakan program satu hari satu kali makan ikan (One Day One Fish/ODOF). Hal itu, menurutnya, sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Program ini berfokus pada pengenalan ikan sebagai sumber protein utama dalam menu makanan bergizi.
Konsumsi ikan per kapita di Indonesia saat ini, jelasnya, masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 59 kg per tahun. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara-negara, seperti Malaysia dan Jepang, yang mencatatkan angka konsumsi ikan hingga 100 kg per kapita per tahun. Dengan total konsumsi ikan yang rendah, Indonesia berisiko menghadapi dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya adalah tingginya angka stunting.
Menurut Politisi Fraksi PKS ini, program ini sangat penting untuk diterapkan di wilayah Indonesia Timur yang dikenal sebagai lumbung ikan nasional. Ia menekankan bahwa ikan memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menurunkan angka stunting hingga 7 persen per tahun.apabila dikonsumsi secara teratur.
"Program yang saya usulkan ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan potensi ekonomi di wilayah pesisir, yang sebagian besar masyarakatnya menghadapi kemiskinan ekstrem. Terdapat 114 kabupaten dan kota yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di wilayah pesisir, yang sebagian besar adalah penghasil ikan", ucapnya usai melakukan pertemuan dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan di Denpasar, Bali, Senin (09/12/2024).
Dalam rangka mendukung program ini, Komisi IV DPR RI juga mengajak pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk turut terlibat dengan mengalokasikan anggaran melalui APBN dan APBD. Sosialisasi program "One Day One Fish" diharapkan juga dilakukan secara masif melalui media sosial, media lokal, dan berbagai platform lainnya untuk menjangkau masyarakat luas.
"Dengan adanya program ini, diharapkan konsumsi ikan dapat meningkat secara signifikan, mendukung program makan bergizi, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir", pungkasnya.
Diketahui Ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak, Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 sangat relevan sebagai salah satu sumber gizi untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting. Angka konsumsi ikan nasional berupa ikan utuh segar pada tahun 2021 mencapai 55 kilogram per kapita. Adapun target angka konsumsi ikan tahun 2024 sekitar 62,5 kilogram per kapita. (rni/rdn)